Analisis Balap MotoGP Austria - Joan Mir Cedera Hatrick Pecco Dan Aksi Quartahero

Francesco Bagnaia meraih kemenangan kembali tiga kali berturut-turut dan membuka kembali kans untuk meraih gelar juara dunia MotoGP musim ini. Fabio quartararo berhasil menaklukkan duo Ducati untuk menjauh dari kejaran poin Aleix espargaro.

Red Bull Ring kembali menyajikan cerita menarik, Ducati win streak di sirkuit ini sejak 2016 artinya tim Ducati berhasil meraih kemenangan 7 kali berturut-turut sejak tahun 2016 di sirkuit ini. Selain itu kemenangan berhasil diraih oleh Francesco Bagnaia yang mencatatkan namanya sebagai penakluk sirkuit Red Bull Ring, kemenangannya ini justru membuat kesempatan meraih gelar semakin terbuka dan memangkas poin antara Pecco dan Pak RT Andorra Aleix espargaro, tak kalah ciamik pertarungan justru sempat hadir di perebutan posisi satu antara Bagnaia dan Miller, sayangnya Miller tak dapat mempertahankan dan posisi diambil alih oleh Bagnaia sebagai race leader.

Chaos dimulai sejak awal start yang dimana Aleix espargaro tidak bisa menjalankan Holeshot device yang mengakibatkan tidak dapat mendapatkan akselerasi penuh ketika start dan sempat turun ke posisi sebelas, tidak berfungsinya holeshot device tentnya sangat berpengaruh besar, mengingat perangkat ini untuk membantu akselerasi motor terbantu saat start.

Joan mir mengalami musibah kembali, terjatuh tak lama setelah start berlangsung, namun kecelakaan yang dialami kali ini sangat mengerikan, sang juara dunia 2020 tersebut mengalami highside yang sangat keras sehingga DNF dan mengalami cedera fraktur pergelangan kaki kanan "saya mengalami kecelakaan yang sangat besar di tikungan 4, Saya kehilangan cengkraman belakang dan terjadilah highside, itu bisa jadi jauh lebih buruk, jadi saya beruntung pemeriksaan awal menunjukkan adanya pecahan tulang dan fraktur pada kaki kanan, besok saya akan melakukan pemeriksaan lanjutan dan MRI" Kutip Mir

Nasib malang Enea Bastianini tak dapat melanjutkan balapan setelah mengalami kendala teknis di 4 lap pertama, setelah menjalani start di posisi terdepan The beast sempat disusul oleh Bagnaia yang langsung meraih start yang sempurna, namun akhirnya Bastianini bisa bertarung untuk mempertahankan podium dan memiliki asa untuk melawan Bagnaia, namun sayangnya masalah teknis menimpa, Bastianini keluar track yang mungkin adanya kerusakan pada velg depan, kesempatan meraih hasil positif pun hilang.

Fabio quartararo meraih hasil yang sangat positif setelah Finish ke dua, dengan karakter sirkuit yang tidak cocok dengan Yamaha dan pertarungan Quartararo yang sempat terjun ke posisi 6 dan step by step menyalip beberapa rider di depannya dan juga manuver overtake yang sangat cantik di Chicane baru Red Bull Ring menjadikan seorang Quartararo layak diberi gelar rider of the day. " Rasanya bukan kemenangan karena mendapat 20 poin, tetapi mempersiapkan diri untuk menyalip hal yang paling sulit, sebenarnya kami melakukan dengan baik teutama saat menyalip Jack Miller di Chicane, Itu bagus dan saya percaya diri dengan gaya balap saya, setelah dua balapan sulit senang bisa kembali, hari ini saya bertarung seperti singa" Fabio Quartararo kepada MotoGP.

Jorge Martin juga mengalami musibah yang sama. bagaimana tidak, setelah bertarung untuk meraih hasil podium dengan Fabio quartararo dan Jack Miller sayangnya pada last lap di tikungan 1 setelah mengovertake Miller Martin membuat kesalahan dan harus merelakan kesempatan podiumnya dan harus Finish di posisi 10. Padahal apabila meraih hasil podium tentunya menjadi bekal bagi Martin untuk mengamankan kursi pabrikan Ducati setelah memanfaatkan DNF dari Bastianini.

Francesco Bagnaia hatrick kemenangan, tiga kali kemenangan berturut-turut menuntun anak didik Valentino Rossi tersebut ke perebutan gelar juara dunia MotoGP 2022, selain memangkas poin di klasemen sementara, pecco mencatatkan dirinya sebagai penakluk baru Red Bull Ring dan mencatakan namanya bersama Casey Stoner sebagai rider yang menjuarai 3 seri berturut-turut dengan pabrikan asal Bologna tersebut.

loading...
loading...

Comments